Persiapan
Dalam edisi ke-23 Kongres dua tahunan WADEM tentang Kedokteran Bencana dan Gawat Darurat, acara ini akan mempertemukan para pakar global untuk berbagi penelitian dan pelajaran yang dipelajari tentang kedokteran bencana, perawatan pra-rumah sakit, dan aspek kesehatan dari manajemen darurat dan krisis kemanusiaan yang kompleks. Diselenggarakan bersama oleh Japan Association for Disaster Medicine (JADM), kongres ini akan menampilkan program ilmiah yang dinamis dan menarik, termasuk sesi pleno, diskusi panel, presentasi lisan dan poster, lokakarya, dan peluang jaringan. Diselenggarakan di Keio Plaza Hotel, Kota Shinjuku, di kota metropolitan Tokyo yang ramai mulai 2-6 Mei 2025, dengan tema kongres adalah – Governance in the Face of VUCA: the Power of Knowledge, Courage, and Solidarity in Health Systems. Program ilmiah sedang dikembangkan dan akan mencakup berbagai topik, di antaranya:
- Emergency Medical Teams (EMTs);
- Conflict Medicine and Hybrid Warfare;
- Mass Gathering and Event Medicine;
- Disaster Risk Reduction and Management (Sendai Framework);
- Emergency Public Health;
- Education, Training, and Simulation;
- Psychosocial and Mental Health Issues;
- Data Management and Information Technology;
- One Health and Veterinary Medicine;
- Health Care Workers Safety and Well-Being;
- Research Methods (Health EDRM); and
- Long-term Disaster Planning,
Terpilihnya Jepang sebagai tuan rumah Kongres WADEM ke-23 tahun 2025 menjadikan semangat tersendiri bagi para peneliti dan konsultan di divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM. Secara identitas negara, Jepang memiliki banyak kemiripan dengan Indonesia dari segi kekayaan geografis dan risiko bencana alam yang dimiliki. Namun, dengan semangat mengembangkan ilmu pengetahuan yang tinggi, Jepang berhasil meningkatkan kemampuan manajemen bencana dan kedokteran emergensi lebih maju dari Indonesia. Dengan kapasitasnya, mereka juga mengembangkan hubungan bilateral kerjasama dan peningkatan kapasitas melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) yang banyak membantu Indonesia dan regional Asia Tenggara di bidang manajemen bencana kesehatan, salah satunya melalui ARCH Project. Sejarah panjang hubungan antara Jepang dan Indonesia, serta kekayaan budaya Jepang baik dari segi tradisional dan kontemporer, meningkatkan ketertarikan bagi divisi ini untuk berpartisipasi secara aktif dalam kongres, tidak hanya hadir sebagai peserta, tapi juga turut mengirimkan berbagai abstrak penelitian. Divisi berharap, melalui kegiatan ini, akan banyak ilmu yang bermanfaat, jejaring yang dikenal, dan momen berharga yang dikenang selamanya.
Setelah melalui serangkaian masa pemikiran, penyusunan abstrak, dan diskusi panjang, Tim PKMK FK-KMK UGM berhasil diterima sebagai presenter dalam berbagai topik dan kategori presentasi. Tim PKMK FK-KMK yang berangkat untuk mengikuti konferensi internasional ini mempresentasikan abstraknya baik dalam bentuk Oral, Poster dan Lightning presentation adalah:
Tim PKMK FK-KMK yang berangkat untuk mengikuti konferensi internasional ini mempresentasikan abstraknya baik dalam bentuk Oral, Poster dan Lightning presentation adalah:
Nama |
Instansi |
Abstrak yang dipresentasikan |
Happy Pangaribuan, S.KM, MPH |
Peneliti PKMK, Kepala Divisi MBK |
Klik Disini |
Madelina Ariani, S.KM, MPH |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa Hiroshima Univ, Awardee beasiswa pemerintah jepang |
Klik Disini |
apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa S3 FK-KMK, Awardee LPDP |
Submission 1
Submission 2
Submission 3
Submission 4
Submission 5
Submission 6
|
dr. Alif Indiralarasati |
Peneliti PKMK Divisi MBK, Mahasiswa S2 Georgia University, Awardee Fullbright |
Klik Disini
Klik Disini
|
dr. Muhammad Alif Seswandhana |
Peneliti PKMK Divisi MBK |
Klik Disini |
Selain nama-nama di atas dari PKMK, perwakilan Indonesia yang juga akan presentasi di kongres WADEM ke-23 antara lain:
Nama |
Instansi |
Abstrak yang dipresentasikan |
Prof. dr. Yodi Mahendradata, M.Sc., Ph.D., FRSPH |
Dekan FK-KMK UGM Sebagai EB AJDHM |
Special Session: “ASEAN Academic Network on Disaster Health Management: AANDHM” |
dr. M Nurhadi Rahman, Sp.OG (K) |
AJDHM, Dosen FK-KMK UGM |
|
dr. Bella Donna, M.Kes |
Sekretariat AIDHM |
Klik Disini |
Maryami Kosim, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D |
AIDHM, Dosen FK-KMK UGM |
Special Session: “ASEAN Academic Network on Disaster Health Management: AANDHM”
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
|
Happy Indah Kusuma |
Dosen FK-KMK, Mahasiswa S3 FK-KMK UGM, Awardee LPDP |
Klik Disini |
M. Arief Tarmansyah |
Alumni Mahasiswa S3 FK-KMK, Poltekkes Tasikmalaya |
Klik Disini |
Yuli Arinta Dewi |
Mahasiswa S3 Psikologi UGM, Awardee LPDP |
Klik Disini |
Siti Makhmudah |
Mahasiswa S3 Psikologi UGM, Awardee LPDP |
Klik Disini |
dr. Corona Rintawan, Sp.EM., KDM., FICEP |
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Universitas Muhammadiyah Makassar |
Klik Disini |
Dinar Lubis |
Dosen Universitas Udayana |
Klik Disini |
Pengajuan abstrak mendapat respons luar biasa. Panitia mengatakan, ada lebih dari 700 kiriman yang diterima dalam kongres kali ini. Ini adalah jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi WADEM dan melampaui rekor sebelumnya sebanyak 670 yang ditetapkan pada tahun 2017 untuk Kongres Toronto. Kiriman mencakup berbagai tema yang relevan dengan kedokteran bencana, perawatan pra-rumah sakit, aspek kesehatan dari manajemen darurat, dan krisis kemanusiaan yang kompleks. Abstrak yang dipresentasikan di kongres akan dipublikasikan dalam suplemen daring untuk jurnal WADEM, Prehospital and Disaster Medicine (PDM). Setiap abstrak yang dipublikasikan akan memiliki Digital Object Identifier (DOI), dan suplemen kongres akan tersedia di halaman PDM di Cambridge Core.
Hari ke 0
Pada hari pertama (2/5/2025) tim PKMK UGM menghadiri 3 kegiatan Pre-Congress dan Workshop yang diadakan oleh WADEM. Kegiatan ini dilaksanakan secara paralel, sehingga tim yang berangkat sepakat untuk membagi diri dalam kelas-kelas yang tersedia.
Workshop pertama yaitu Research Design Canvas Workshop for Health Emergency and Disaster Risk Management yang membahas mengenai bagaimana mengkonsep penelitian di bidang emergensi dan manajemen bencana. Delegasi PKMK FK-KMK UGM yang terdiri dari Madelina Ariani, MPH dan dr. Alif Indiralarasati, serta satu delegasi dari FK-KMK UGM yakni Maryami Yuliana Kosim, Ph.D mengikuti kegiatan ini. Di dalam pelatihan yang dipimpin oleh Prof. Jeffrey Franc dari University of Alberta, para peserta diajak untuk mengajukan ide penelitian dari mulai sasarannya, tujuan penelitian, metodologi, teknik analisis, pembiayaan, dan alur publikasinya. Setiap peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan mendapatkan sebuah kanvas berukuran A3 dengan sticky notes untuk menuangkan pemikirannya. Pada sesi diskusi, masing-masing peserta menyampaikan hasil pemikirannya dan mendapatkan masukan dari para fasilitator yang berasal dari berbagai penjuru dunia dan merupakan ahli di bidang riset emergensi dan manajemen bencana. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dengan peneliti dan peserta lainnya untuk kesempatan kolaborasi.

Suasana kelas Pre Congress Research Design Canvas (Dok. PKMK)

Research Design Canvas yang dikerjakan selama sesi Pre Congress oleh salah satu peserta dari PKMK FK-KMK UGM (Dok. PKMK)
Topik kedua diikuti oleh Happy R Pangaribuan, MPH dan dr Bella Donna, M.Kes yaitu Infectious Diseases for the Disaster Medicine Professional yang membahas mengenai tentang emerging infectious disease, travel medicine for Disaster Medicine Profesional dan Bio Attack Agents and Case-based Scenarios. Topik-topik tersebut membahas jenis penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi secara global, diagnosa penyakit travel medicine, dan bagaimana melakukan review bio-attack agent menggunakan skenario yang interaktif. Hal yang sangat menarik dari kegiatan pre congress ini adalah table top exercise dimana peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Panitia memberikan satu kasus skenario penyebaran Penyakit Smallpox. Setiap kelompok mendiskusikan terkait strategi utama untuk menangani kasus, manajemen logistik untuk ketersediaan vaksin, manajemen rumah sakit ketika terjadi eskalasi / surge capacity dan terakhir bagaimana kebijakan serta sistem komunikasi antar pihak yang terlibat. Fasilitator yang mendampingi ada 4 orang dan secara acak mendatangi setiap kelompok untuk memimpin diskusi.

Foto bersama peserta Pre-Congress WADEM 2025 “Infectious Diseases for the Disaster Medicine Professional” (Dok. PKMK UGM)
Topik ketiga yaitu Fusing Primary Care and Mass Gathering Medicine: A Hands-On Workshop in Multidisciplinary Practice diikuti oleh dr. Muhammad Alif Seswandhana. Pada kegiatan ini dibahas mengenai bagaimana mensinergikan antara primary care dengan mass gathering event untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya mass gathering incident. Kegiatan ini dilakukan dengan metode table-top exercise dimana peserta dibagi menjadi kelompok kecil dan mencoba membuat skenario untuk memitigasi sebuah mass gathering event dalam meminimalisir risiko yang ada.
Setelah mengikuti kegiatan Pre-Congress dan Workshop, pada hari ini diadakan pula kegiatan welcoming dinner yang dihadiri oleh seluruh peserta WADEM 2025 dan diisi dengan kegiatan kultural seperti permainan musik tradisional Jepang. Para delegasi yang telah berdatangan dari berbagai penjuru dunia akan melakukan registrasi ulang dan mendapat kartu identitas yang digunakan selama acara berlangsung, serta perlengkapan kongres. Setelah itu, peserta dapat bergabung di aula utama hotel Keio Plaza dan menikmati sajian makanan dan pertunjukan. Acara diawali dengan sambutan oleh ketua pelaksana kegiatan, Yasuhiro Otomo, MD., Ph.D dan Presiden WADEM terpilih, Prof. Donald Donahue. Di dalam sesi ini, para peserta berkesempatan untuk bertemu sapa dan berjejaring. Sungguh, permulaan rangkaian kongres yang luar biasa!


Suasana Welcoming Dinner WADEM 2025 (Dok. PKMK UGM)
Di luar kegiatan WADEM, apt. Gde Yogadhita dan dr. Muhammad Alif mendampingi dr Nurhadi Rahman, Sp.OG asisten Wakil Dekan III FK-KMK UGM berdiskusi dengan dr. Ali Haedar, Sp.EM dan dr. Corona Rintawan, Sp.EM terkait kemungkinan pembukaan program studi dokter spesialis emergensi di UGM. Ada beberapa dokumen yang diberikan oleh narasumber dalam rangka melengkapi proses pembukaan prodi. Fokus utama FK-KMK adalah menyusun roadmap terbentuknya prodi kedokteran emergensi dan diharapkan Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK dan Pokja Bencana dapat bersinergi dalam membantu fakultas memberikan arah kebijakan teknis yang tepat dalam menyusun road map.
Dokumentasi Hari 0
Hari ke 1
Kongres WADEM 2025 dibuka pada 3 Mei 2025 dengan mengundang seluruh peserta dan tamu undangan. Pada kesempatan kali ini, pembukaan acara WADEM 2025 juga diikuti oleh Her Imperial Highness Princess Aiko yang merupakan putri dari Kaisar Naruhito. Putri Aiko menyampaikan Jepang merupakan negara yang memiliki risiko bencana tinggi. Hal ini yang mendorong Jepang untuk terus mengembangkan ilmu mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana. Putri Aiko juga menyampaikan seluruh dunia harus bersatu dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan mengenai kedaruratan dan bencana agar bisa meminimalisir dampak yang terjadi. Selain Putri Aiko, kegiatan WADEM juga dibuka oleh Presiden Wadem, Dr. Donald Donahue; WADEM 2025 Committee Chair, Prof. Yasuhiro Otomo; Wakil Menteri Sains dan Teknologi Jepang; serta Gubernur Tokyo.


Suasana Pembukaan WADEM Congress ke-23 tahun 2025 (Dok. PKMK UGM)
Setelah pembukaan, kegiatan kongres dilanjutkan dengan Plenary Session, presentasi, dan juga poster. Happy R Pangaribuan mengikuti kelas oral presentation topi training, education dan research yang berisi 8 penelitian. Salah satu peserta dari PKMK, Gde Yulian Yogadhita, M.Epid memaparkan terkait simulasi penanganan bencana sebagai bagian dari kurikulum kebidanan untuk mengembangkan EMT spesialis kesehatan ibu dan anak. Kata kunci yang banyak didiskusikan di dalam kelas ini adalah pengembangan kurikulum dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dari bidang emergency medicine, farmasi, kebidanan serta multidisciplinary.

Gde Yulian Yogadhita memaparkan terkait simulasi penanganan bencana sebagai bagian dari kurikulum kebidanan untuk mengembangkan EMT spesialis kesehatan ibu dan anak. (Dok. PKMK UGM)
Pada siang hari, terdapat aktivitas budaya yang bisa diikuti oleh peserta. Salah satunya adalah kegiatan observasi upacara minum teh dengan jenis minuman yang diangkat adalah matcha. Beberapa delegasi dari Indonesia turut mengikuti kegiatan ini dan mencicipi nikmatnya matcha dengan kualitas tertinggi di Jepang dan disajikan oleh salah satu tokoh penting dalam upacara teh Jepang.


Kegiatan observasi upacara minum teh dengan topik matcha (Dok. PKMK UGM)
Pada sore hari, terdapat beberapa kelas menarik, salah satunya adalah “Convergence of Disaster Medicine and Public Health”. Kegiatan ini turut disimak oleh Alif Indiralarasati. Di dalam sesi ini, dibahas mengenai bagaimana definisi dan perkembangan dari kedokteran bencana dan hubungannya dengan kegawatdaruratan kesehatan masyarakat. Para pakar yang menyampaikan presentasi kemudian mengusulkan pentingnya mempromosikan mekanisme dan konsep bencana kesehatan di dunia untuk mengakomodir dan meningkatkan perhatian masyarakat dunia terhadap ancaman kesehatan masyarakat dalam bencana. Hal ini tentu sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh UGM selama 20 tahun terakhir. Maka, di akhir sesi, Alif, mengajak berdiskusi para narasumber dan turut menunjukkan kegiatan dan pencapaian yang telah dilakukan oleh UGM dan khususnya divisi manajemen bencana kesehatan PKMK FK-KMK UGM dalam mempromosikan terminologi “bencana kesehatan” di Indonesia.

Sesi spesial mengenai “Convergence of Disaster Medicine and Public Health”. (Dok. PKMK UGM)
Selain itu, pada sore hari terdapat presentasi poster yang disampaikan oleh Maryami Kosim mengenai ASEAN Journal on Disaster Health Management (AJDHM). Pada presentasi poster kali ini dibahas mengenai gambaran cakupan, aksesibilitas, dan kualitas AJDHM yang diisi oleh akademisi, dan praktisi. AJDHM berupaya menjembatani wawasan ilmiah, kebijakan, dan praktis dalam konteks ASEAN, memposisikan dirinya sebagai platform penting untuk mempertahankan pelajaran yang dipelajari dan meningkatkan kapasitas peneliti baru.

Presentasi poster tentang AJDHM oleh Maryami Kosim, S.Kep.,Ns. (Dok. PKMK UGM)
Selain kegiatan ilmiah dan poster, pada WADEM tahun ini terdapat pameran dari sponsor yang turut mendukung kegiatan ini. Banyak stand yang terdiri dari penyedia jasa, tim EMT dari berbagai negara, dan universitas yang memiliki prodi manajemen bencana. Peserta WADEM dapat melihat dan berinteraksi dengan sponsor serta mencoba beberapa kegiatan yang disediakan. Pada kesempatan kali ini, salah satu delegasi PKMK FK-KMK UGM berkesempatan untuk mencoba simulasi penanganan kegawadaruratan menggunakan VR. Menjadi pengalaman yang menarik dan dapat menjadi ide yang menarik untuk dikembangkan ke depannya.

Delegasi PKMK FK-KMK UGM mencoba VR untuk penanganan kegawatdaruratan. (Dok. PKMK UGM)
Beberapa delegasi Indonesia yang lain juga berkesempatan untuk menikmati suasana malam di Tokyo dan mengikuti tur ke Menara Tokyo. Menara Tokyo menjadi ikon penting dari Kota Tokyo yang merupakan ibukota negara Jepang. Berkunjung ke Menara Tokyo, artinya telah berkunjung ke pusat Jepang. Para delegasi berkesempatan untuk naik ke lantai tertinggi dari menara tersebut dan menikmati indahnya pemandangan dan suasana kota Tokyo dari ketinggian. Sayangnya, tidak semua delegasi dapat turut bergabung di tur ini, karena kuota yang terbatas. Namun, beruntung bagi delegasi FK-KMK UGM yang berhasil mengamankan kursi di dalam paket tur gratis ini. Dengan berakhirnya tur tersebut, maka berakhir pula kegiatan di hari pertama.



Delegasi Indonesia berkesempatan mengikuti City Tour Tokyo Tower dan Odaiba City. (Dok. PKMK UGM)
Dokumentasi H1
Hari ke 2
Pada hari kedua (4/5/2025), kegiatan dilanjutkan dengan Plenary Session, Workshop, Oral dan Lighting Presentation, dan juga poster. Pada hari ini banyak presentasi yang dibawakan oleh delegasi Indonesia, baik PKMK UGM maupun delegasi dari institusi lainnya. Presentasi pertama oleh Gde Yulian Yogadhita, M.Epid yang membawakan total 3 presentasi dengan judul “Management of Vulnerable Population Needs in Disaster: The Use of Minimum Initial Service Package (MISP) Components in the Management of Reproductive Health Subcluster During Cianjur Earthquake Response in November 2022”; “A Policy Brief Recommendation for One Health Integration With Disaster Health Management in ASEAN Member States: Lesson Learned From International Cooperation/ International Organizations in Implementing One Health”; “Mount Lewotobi Laki-Laki Eruption Preparedness: Center for Health Policy Management University of Gadjah Mada Support in Development of Health Contingency Plan in East Nusa Tenggara Province to Mitigate the Health Impact of the Disaster.”. Presentasi yang dibawakan oleh Gde merupakan pengalaman dan juga kegiatan yang sudah dilakukan bersama dengan stakeholder lain di Indonesia demi mendukung dan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam merespon dan menanggulangi bencana di Indonesia.

apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid membawakan presentasi mengenai Kesiapsiagaan dalam menghadapi Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Dok. PKMK UGM)
Dalam sesi yang sama juga terdapat presentasi dari tim PKMK UGM yaitu Happy R. Pangaribuan dengan judul “Urgency Preparing Health Disaster Plan in Magelang District after Merapi Eruption” yang membahas mengenai pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dalam mempersiapkan Dinkes Disaster Plan dalam menghadapi bencana letusan Gunung Merapi.

Happy R. Pangaribuan, S.KM, MPH mempresentasikan kegiatan Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM dalam pendampingan Dinkes Disaster Plan Kabupaten Magelang. (Dok. PKMK UGM)
Presentasi selanjutnya dibawakan oleh dr. Alif Indiralarasati dengan judul “20 Years Commemoration of Aceh Tsunami: Follow Up of Three Years Assistance in Post-Tsunami Health System Capacity Building in Aceh Barat District Hospital by University of Gadjah Mada” yang membahas mengenai kegiatan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh yang diadakan oleh PKMK UGM bekerja sama dengan Pokja Bencana FK-KMK UGM dan FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelatihan HDP RSUD Cut Nyak Dien Meulaboh, video testimoni, seminar nasional, diskusi riset, dan doa bersama. Dalam presentasinya, Alif membagikan bagaimana upaya FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito membagun kembali Aceh Barat setelah tsunami 2004.

dr. Alif Indiralarasati mempresentasikan hasil kerja Pokja Bencana FK-KMK UGM dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh. (Dok. PKMK UGM)
Presentasi selanjutnya dibawakan oleh Muhammad Alif Seswandhana dengan judul “Enhancing Hospital Preparedness for Megathrust Earthquakes: A Review of CHPM’s Training on Hospital Disaster Plans” yang membahas mengenai kegiatan pelatihan HDP yang dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM sepanjang 2024. Selama tahun 2024, pelatihan HDP diikuti oleh 9 rumah sakit dan 35 perorangan. Kegiatan pelatihan HDP ini telah menghasilkan 3 draft HDP dan 1 HDP yang siap disimulasikan.

dr. Muhammad Alif Seswandhana mempresentasikan kegiatan Pelatihan Hospital Disaster Plan dari Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM selama 2024. (Dok. PKMK UGM)
Selain melakukan presentasi, para delegasi juga mengikuti kelas-kelas lainnya. Alif Indiralarasati, mengikuti kelas education, training, and research. Banyak penelitian menarik yang telah dilakukan oleh berbagai institusi, salah satunya adalah CRIMEDIM UPO dari Italia yang merupakan salah satu institusi pionir di bidang pelatihan manajemen bencana di dunia. CRIMEDIM mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai teknik evaluasi latihan atau simulasi kebencanaan bagi peserta didik dan bagaimana meningkatkan impact dari latihan atau simulasi untuk kebutuhan aplikasi di lapangan. Mahasiswa S3 CRIMEDIM yang melakukan presentasi di kelas tersebut, memaparkan 2 penelitian sekaligus, yakni dari hasil scoping review atas tools yang dapat digunakan dalam evaluasi latihan dan bagaimana kenyataan di lapangan (bahwa banyak tools yang digunakan tidak sesuai dengan capaian yang diinginkan). Dia juga mempresentasikan hasil pengalamannya melakukan evaluasi latihan di institusinya, dan akan melanjutkan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengendorse tools evaluasi latihan yang sesuai untuk peserta didik.
Hari ke 3
Pada hari ketiga (5/5/2025), kegiatan masih dilanjutkan dengan Plenary Session, Workshop, Oral dan Lighting Presentation, dan juga poster. Pada hari ini apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid membawakan total dua presentasi dengan judul “Pharmacist Association Role in the Management of nEMT Medical Logistic During Cianjur Earthquake 2022” dan “The Effectiveness of Incident Command System (ICS) Approach in Building Disaster Resilience of Health Care Facilities: A Scoping Review”. Presentasi yang dibawakan oleh Gde merupakan pengalaman dan juga kegiatan yang sudah dilakukan bersama dengan stakeholder lain di Indonesia demi mendukung dan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam merespon dan menanggulangi bencana di Indonesia.

apt. Gde Yulian Yogadhita mempresentasikan mengenai efektivitas dari ICS dalam membangun fasilitas kesehatan tanggap bencana. (Dok. PKMK UGM)
Pada kelas yang sama, tim PKMK UGM yaitu dr. Bella Donna, M.Kes juga membawakan presentasi dengan judul “A Year in Review: The Role of the AIDHM in Implementing the ASEAN Leadership Declaration on Disaster Health Management”. Presentasi ini membahas peran AIDHM dalam peningkatan kapasitas mengenai manajemen bencana. Hal ini dibuktikan dengan terselenggaranya Konferensi Akademik ASEAN ke-2 tentang DHM pada Oktober 2023, dua proyek penelitian bersama yang berfokus pada tim medis darurat dan rumah sakit yang aman, dan pembentukan Jurnal ASEAN DHM (AJDHM).

dr. Bella Donna, M.Kes mempresentasikan mengenai peran dan kegiatan AIDHM. (Dok. PKMK UGM)
Selain itu, Madelina Ariani, juga turut mempresentasikan hasil kerja divisi MBK PKMK FK-KMK UGM dalam sesi Integrative Health-5 dengan topik judul “Public Health Emergency Focusing on Future Preparation – The Role of ASEAN”. Presentasi ini menjelaskan mengenai hasil kerja kolaborasi antara PKMK FK-KMK UGM dengan GIZ berupa kegiatan seminar dan pembuatan policy brief dalam membangun kesiapsiagaan dalam bencana kesehatan masyarakat di masa depan.
Setelah jeda makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan Special Session “ASEAN Academic Network on Disaster Health Management: AANDHM”. Pada sesi ini dibahas mengenai kegiatan AANDHM dan ARCH Project dalam peningkatan kapasitas manajemen bencana kesehatan. Presentasi mengenai AANDHM diberikan oleh Prof. dr. Yodi Mahendradata selaku Board AIDHM, Maryami Kosim, S.Kep., Ns. selaku member AIDHM. Selain itu presentasi juga disampaikan oleh perwakilan dari JADEM dan WADEM. Kegiatan special session berbeda dari kegiatan presentasi lainnya, karena setelah presentasi dari masing-masing narasumber kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel. Para narasumber dan peserta yang hadir aktif dalam berdiskusi selama sesi berlangsung.

Special Session AANDHM yang sampaikan oleh Prof. dr. Yodi Mahendradata dan Maryami Kosim, S.Kep., Ns. (Dok. PKMK UGM)
Setelah itu, delegasi berpindah tempat ke ruang rapat Musashi untuk membahas mengenai rencana tindak lanjut dari ARCH Project dan AIDHM. Selain itu rapat kali ini dihadiri oleh President WADEM, Prof. Donald Donahue, yang pada kesempatan kali ini menyampaikan kebanggaan dan terima kasih karena turut serta dalam peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di lokal ASEAN. Donald juga menyampaikan harapannya agar negara dan lokal lain dapat mengikuti jejak ASEAN untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk manajemen bencana. Kemudian pada akhir diskusi muncul usulan dan pendekatan agar AIDHM menjadi associate dari WADEM untuk semakin menigkatkan jangkauan dan kebermanfaatan yang bisa diberikan oleh AIDHM kepada dunia.



Suasana rapat AIDHM, ARCH Project, dan President WADEM membahas rencana ke depan. (Dok. PKMK UGM)
Di sesi sore hari, tiga peneliti PKMK FK-KMK UGM yakni Madelina Ariani, Happy Pangaribuan, dan Alif Indiralarasati berkesempatan untuk terlibat dalam presentasi poster. Ketiga peneliti ini membawa topik berbeda-beda. Happy Pangaribuan membawa topik tentang respon bencana dan pendampingan yang dilakukan oleh PKMK UGM saat Erupsi Semeru di Lumajang. Madelina Ariani membahas tentang pelatihan EMT. Sedangkan Alif Indiralarasati membahas tentang pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh divisi MBK selama 2024.



Madelina Ariani, Happy Pangaribuan, dan Alif Indiralarasati melakukan presentasi poster dan membagikan buku AJDHM kepada para peserta. (Dok. PKMK UGM)
Setelah menyelesaikan rangkaian presentasi dan simposium, rombongan PKMK UGM serta dr. Ali Haedar, Sp.EM, dan dr. Corona Rintawan, Sp.EM mendapatkan kesempatan berbincang dan makan malam bersama Jiro Oba, MD., Ph.D., seorang peneliti asal Juntendo University yang juga merupakan anggota Japan Association for Disaster Medicine.

Rombongan PKMK UGM dan delegasi Indonesia makan malam bersama dengan Jiro Oba, MD., Ph.D. (Dok. PKMK UGM)
Hari ke 4
Hari-4 Closing (6 Mei 2025)
Memasuki hari terakhir rangkaian konferensi WADEM 2025, para delegasi mengikuti sesi terakhir diskusi panel mengenai Business Continuity Plan: Emergency Care in the Time of Crisis, Long Term Mental Health Trajectories after Disasters and Pandemics, EMT Coordination in the Gaza Humanitarian Crisis, dan The Roles of Primary Care in Disaster. Sesi ini sangat menarik karena menggunakan pendekatan yang komprehensif untuk memberikan pelayanan saat bencana kesehatan. Mulai dari aspek layanan primer, kesehatan mental, merencanakan tindak lanjut, dan contoh dari pengalaman nyata di lapangan untuk bencana dan krisis berkepanjangan.
Sesi penutup kongres menjadi suatu hal yang menarik. Di mana Prof. Don Donahue selaku Ketua WADEM memberikan apresiasi sebesar-besarnya untuk seluruh panelis, pembicara, dan partisipan. Beliau juga membacakan beberapa penghargaan di acara ini, seperti best oral presentation, best poster presentation, Peter Safar Award for Services to Prehospital and Disaster Medicine, Frederick "Skip" Burkle Jr. Award for Global Leadership in Emergency Public Health, WADEM Humanitarian Award for Excellence in Disaster Management, dan President’s Award. ARCH Project mendapatkan kehormatan menjadi pemenang dalam WADEM Humanitarian Award for Excellence in Disaster Management atas kiprahnya selama 15 tahun terakhir meningkatkan kapasitas dan kapabilitas manajemen bencana di regional Asia Tenggara. AIDHM, diwakili oleh dr. Bella Donna, M.Kes selaku Secretary Officer, yang merupakan bagian dari Project tersebut, mendapat kesempatan untuk turut naik ke atas panggung bersama dengan pengurus ARCH Project dan project lainnya di bawah naungan ARCH. Suatu pencapaian yang luar biasa atas dedikasi dan upaya yang tak kenal lelah dalam membangun manajemen bencana kesehatan.

ARCH Project dan AIDHM mendapatkan penghargaan di WADEM Congress 2025 (Dok. PKMK UGM)
Setelah mengikuti rangkaian kongres, para delegasi menikmati suasana Kota Tokyo dan mengunjungi Pasar Ueno untuk membeli oleh-oleh dan berinteraksi dengan warga setempat. Para delegasi dari Indonesia mencari oleh-oleh berupa makanan, kudapan, sepatu, pakaian, dan yang tidak kalah penting adalah membali aksesoris dan figure dari karakter anime favorit.



Delegasi Indonesia menikmati suasana Tokyo dan mencari oleh-oleh di Ueno. (Dok. PKMK UGM)
Sungguh, perjalanan yang luar biasa. WADEM Congress 2025 kali ini tentu membawa banyak cerita, membuka mata dan meningkatkan pemahaman bahwa ada dunia yang lebih luas tentang manajemen bencana yang harus dikuasai, dan meningkatkan semangat agar terus berkarya di bidang ini. Pelajaran yang didapat selama mengikuti kongres harapannya dapat menjadi pemantik semangat untuk terus menghidupkan dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan krisis kesehatan di Indonesia. Kami sangat bersemangat dan tidak sabar untuk mengikuti WADEM Congress 2027 di Paris, Perancis.
Reporter: dr. Alif Indiralarasati dan dr. Muhammad Alif Seswandhana